Wednesday, October 9, 2013

SESALKU

usang sudah,
kisah tua yang hampir mati di kota hidup
memori berkeras
luluh lantakkan sejarah
aku berderai..

menyusuri hati-hati
memilih, memilah, menjadikan diri penuh pilihan
sayang
takku pantaskan diri
tuk memilih, memilah, menjadikan diri penuh pilihan
sungguh aku berderai

rapuh, ku paksa mundur waktuku
keluh kian meraja berikan tahta tertinggi di cakrawala
aku makin berderai

kuku-kukuku gugur bergantian ingat tulus yang ia beri
emosi melepuh, hanguskan hati yang tenang
aku, aku.. berderai tanpa air mata..

No comments:

Post a Comment